Give Thanks with a grateful heart,Give Thanks Because He's Given Jesus Christ His Son, Give Thanks, And Now, Let The weak say I am Strong, Let the poor say I am Rich because of what The Lord has done, For us

Jumat, 14 Juni 2013

Surat untukmu

tulisan ini aku temukan dari blongnya Anggit.
tulisan ini memang bukan aku yang membuatnya sendiri, tapi aku sangat setuju dengan tulisan ini, sepertinya ini juga menggambarkan apa yang sedang kupikirkan tentangmu. aku berterimakasih kepada anggit yang telah ngeposting tulisan ini, aku tahu sudah cukup bagus tapi aku hanya ingin menulisnya ulang, menulisnya dengan hatiku dan dengan terjemahanku seadanya, karena meskipun ini tulisan anggit, sekarang aku ingin menulisnya kembalimu
 
saudaraku,
kupikir menjadi pria yang saleh tidak gampang, aku dapat mengatakan seperti itu karena aku juga menyadari dan mengalami bahwa menjadi wanita yang saleh itu jg gak gampang. kita berdua sedang berjuang untuk menjadi pribadi yang Tuhan inginkan, berjuang menjadi serupa dengan Dia, menjadi utuh di dalam Dia, berjuang untuk menjalani hidup sebaik mungkin sesuai dengan anugrah hidup yang telah dikaruniakanNya kepada kita.
 
kami, wanita, juga bergumul untuk tunduk karena telah dituliskan bahwa itu merupakan dosa warisan kami. bahkan, itu lebih sulit dan sangat sulit.
seringkali, kami harus mengekang lidah kami untuk tidak mengatakan apa yang ada dalam hati kami.
seringkali, ada kata-kata yang sudah hendak keluar dari mulut tapi harus kami telan kembali. kami harus memikirkan apakah yang akan kami katakan dapat membangun mu.
seringkali, kami harus menahan diri untuk tidak mengutarakan pendapat untuk menentang pendapatmu
seringkali kami gagal, karena mencoba memahami dan memberikan tanggapan yang seimbang. ketika kami hendak menantang atau hendak tunduk terhadapmu, kedua hal tersebut menolongmu untuk bertumbuh menjadi seorang pria yang saleh. kami benar2 membutuhkan Tuhan untuk tunduk kepadamu.
secara logika, aku berpikir, kamu akan semakin serupa hatiNya, kamu akan semakin bertumbuh menjadi pria yang mana kami dapat tunduk dan kami akan lebih tunduk, dan kamu akan semakin mencintai kami seperti yang telah diperintahkan Kristus untuk kami lakukan : istri tunduk kepada suaminya. suami, mencintai istrinya seperti Kristus mencintai gerejaNya. kita saling mempengaruhi satu sama lain.
seperti kami membutuhkan Tuhan untuk bisa tunduk, kami percaya kamu juga perluh Tuhan untuk setia kepada kami. Tuhan adalah satu-satunya yang dapat mengikat kita bersama. itu sebabnya pengabdian yang terbaik adalah untuk Allah, bukan antar kita. Dia adalah sumber, sumber kita.
 
Meskipun sulit, aku berani menulis ini untukmu : ada wanita yang ingin belajar untuk tunduk kepadamu, menjadi  penolongmu supaya kamu dan dia bersama-sama sebagai pasangan yang dapat memenuhi Rencana Allah. ada wanita yang berjuang dan bertumbuh untuk mengarahkan matanya kepada Juru selamat meskipun itu berat.
 
hidup memang berat, tapi menyenangkan : kesenangan kita itu akan menjadi kesenangan bersama dalam petualangan kita, bukan menjadi petualanganmu sendiri. cinta membutuhkan usaha. hubungan membutuhkan usaha dan petunjuk. kami wanita, tidak mencari pria yang sempurna. tidak, karena kami tahu hanya dia yang sempurna untuk kita yaitu Dia yang dapat memimpin kita, yaitu Yesus, Tuhan kita. kamu bukan Dia, itu sebabnya kamu tidak dapat mengisi setiap kebutuhan kami, tetapi kamu adalah buatan tangan Tuhan, saluran kasihNya, dari siapa kami dibuat. karena itu, karena kamu mencintai Tuhan, kami merasa nyaman,  jika kamu taat kepada Allah yang memnuhi hidupmu, carilah Dia lebih sering, lebih dekat dan lebih menginginkannya lagi sebagai langkah untuk bertumbuh di dalam Dia. kami akan belajar percaya kepadamu akhirnya, karena kami belajar percaya kepada Tuhan, bahwa Dia yang memulai pekerjaan baik dalam kamu yang akan membawanya kepada kepenuhan sampai dengan harinya Tuhan.
 
demikian juga, kami bukan wanita yang sempurna dan kami dapat melukaimu. kami bertumbuh untuk menjadi apa yang Amsal 31 ajarkan  kepada kami, tetapi kami minta maaf ada saat kami tidak bisa seperti itu. ada saat kami marah dan kami butuh keluar. namun, kamu harus yakin, bahwa kami melayanimu dengan sepenuh hati (amsal 9). itulah pertanyaan yang kami bawa dan repleksikan sehari-hari. apakah orang yang makan dari meja kami akan hidup atau mati? apakah kami memancarkan kehidupan? Apakah kami membawa kehidupan seperti maria yang menjadi ibu dari yang hidup? atau apakah kami membawa kematian dan menjadi ibu dari segala yang mati?
 
ketahuilah bahwa kami ingin mendukungmu, bahkan saat kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, kami akan belajar. kami sadar bagaimana besar tanggung jawabmu. kamu mengatasi masalah keluarga, kamu bertanggung jawab untuk kami, untuk keluargamu, untuk anak-anakmu  sesudah Tuhan. itu adalah tanggung jawab yang besar. bertanggungjawab dan memenuhi keuangan untuk orang lain dan mengambil tanggung jawab pada orang lain itu tidak mudah. kami tahu bahwa jika kami tidak mendukungmu dan malah menjadi beban untukmu, kamu tidak akan bertumbuh menjadi apa yang Dia inginkan. kami tidak ingin itu terjadi. karena kamu adalah milikknya bukan milik kami.
 
ketahuilah bahwa kami tetap menjagamu dalam doa kami : untuk menolak ketidakpedulian, untuk menghargai hadiah yang lebih besar dari Allah, untuk menerima tanggung jawab, dan untuk memimpin dengan tabah. seperti singa dari Yehuda : yang mengambil langkah nyata, memakai iman lebih besar, karena itulah yang ada di DNAmu. dan untuk itulah Tuhan menciptakanmu : untuk memimpin, mengambil tantangan dan mengambil resiko. kami wanita tidak seberani kamu dan itu bukanlah sifat asli kami mengambil resiko.
 
temukanlah ukuran visimu dalam Tuhan yang akan memimpin lagnsung hidupmu. kamu adalah pemimpin kami, dan nyaman dalamnya. bahkan saat kamu gagal, saat kamu membuat kesalahan , kamu pikir kamu mengecewakan kami, mengambil keberanian. menangis didepan kami, menjadi rentan dihadapan kami, itu baik-baik saja dan itu wajar. sebenarnya, kami melayani dan terluka bersama dalam pertarungan. bagaimanapun, kami adalah belahan jiwamu. lihatlah mata kami, mengarahkan pandanganmu ke Tuhan dan temukanlah cinta untukmu disana. cinta adalah memberdayakan kamu untuk bangkit sekali lagi, untuk mencoba lagi, untuk berjuang sekali lagi, dan untuk memenangkannya lagi seperti kami membawamu kembali. kami menjagamu dalam doa kami. kami menunggumu untuk bangkit kembali dan berjuang untuk kami dan dengan kami.
 
untuk itu saudara, kami mendorongmu untuk menyangkal diri sendiri, memikul salib dan mengikutNya. mengalahkan roh ketakutan, berjalan dalam iman, bertumbuh dalam Dia, dan memimpin dengan tabah, kami akan mengikuti kepemimpinanmu karena kami tahu Tuhan ada dalammu. Amen.
 

4 komentar:

  1. sama sama berjuang untuj menjadi godly women dan godly man :) nice post

    BalasHapus
  2. Suka banget sama isi suratnya :)

    BalasHapus
  3. uly,makasih ya dah terjemahin ini.sukaaaa....

    BalasHapus
  4. @uli : iya kita sedang berjuang
    @feni : iya bagus ya tulisan anggit
    @mega : iya nang, I need this post juga

    BalasHapus

I need ur coment guys/Gals
plis coment here