sebenarnya aku mau sharing ini kemaren, tapi pas udah nge blog lupa mau nulis apa, sampai2 disimpan di draft eh di baca ulang kepotong2 ntah dimana kepala cerita dimana ekor dan badannya gak ngerti aku, apalagi pembaca ya :D,, iya dari dulu sampe sekarang aku emang bergumul banget ngomongnya nyambung, so aku sering banget bikin wish sama Tuhan plis give me wise en streng. dan tralala tralili, ya dikasih emang gak instan itu semua adalah proses, nah ini juga lagi diproses menjadi wanita bijak *wink2*.
yang mau aku sharing in adalah tentang TPDL (The Purpose Driven Life), udah pernah kog baca renungan ini, tapi belum dapat tastenya, soalnya kemaren2 pas lagi renungan ini aku sering pindah2 tempat, jadi sering kelupaan bawa buku, jadi pas saat teduh hari itu kian jadi dituker ke siang, en itu cuman sekedar baca doeng. nah untuk kali ini aku mau dapat berkat lebih pas renungannya, jadi aku benar2 mau cari Tuhan itu pagi2 benar, *aih susah nian loh, but akan selalu bisa* aku sering nyemangatin diri sendiri seperti, hayo ly bangun, ini udah pagi, udah saatnya renungan ntar kalo dah siangan kamu gak konsen lagi abis dah ribut karena aktivitas pagi" hehehe, it's myway, dan kadang kala berhasil, eits untuk renungan TPDL ini hari kedua dan masih sukses.
pokoke TPDL kali ini dapat berkat yang lebih lagi, dan aku mau kalian semua yang gak punya bukunya jgua dapet berkat, karna i'll sharing isinya, ya kalau kadang kala aku gak share it's mean aku belom dapat pewahyuan :D, dan harap sabar en doain aku supaya gak males2 en gak telmi suapaya dapet en bisa disalurin sama, yang laen2. nah nih sharing versi aku ya, kalau mau dapaet berkat lebih silahkan baca renungannya, als beli bukunya, tapi kalau mau versi englishnya aku masih punya kog, aku terima dari febe,, jadi kalau mau, coment2 aja, kirim almt email :p.
Hari 1
Semua Diawali dengan Allah
"Segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia"
Kolese 1:16b
sebelum aku baca buku ini, aku mikir kalau tujuan hidupku adalah buat senang orang tua, jadi orang sukses yang dipandang banyak orang, bahagia selalu, dan menikah, ternyata tujuan hidup itu jauh dari itu semua. ternyata aku sendiri gak tau sebenarnya aku ini ada di dunia untuk apa? dan yang tahu adalah Allah sendiri, ya Allah yang menciptakan aku, jadi yang tahu aku ini sebenarnya untuk apa Dia letakkan di dunia adalah Dia sang pencipta aku.
pusat kehidupan kita di dunia ini, bukan bercerita tentang kita, tetapi tentang Allah, semua dimulai dari Allah, Allah yang menjadikan, Allah yang menginnginkan. seumpamanya ya seperti barang yang diciptain sama si tukang ahli, kita misalkan mikser. kita gak tahu bagaimana menggunakannya, gak tau itu untuk apa aja, yang tahu yang membuatnya dan si pembuat akan menuangkan segala cara-cara pakai en perawatan daripada mikser tersebut, dan dari buku tersebut kita mengetahui apa sebenarnya tujuan dari mikser tersebut. nah jadi si mikser gak bisa tahu sendiri, dia itu dibutuhkan untuk apa tapi yang tahu adalah pemiliknya.
begitu juga dengan hidup kita, kita gak pernah tahu kita hidup untuk apa, apa tujuan2 hidup kita, sebelum kita bertanya pada Allah yang sudah menciptakan kita, melalui Firman-firman Allah dalam Alkitab kita bisa tahu, untuk apa sebenarnya kita diciptain, karena sebenarnya kita bukan hidup buat diri kita sendiri, tapi bagi Allah yang udah menciptakan kita.
Allah gak mau kita bengong2 gak jelas bertanya2 tentang tujuan hidup kita, Dia gak mau kita salah langkah makanya Dia menyiapkan buku petunjuk *Alkitab*. ya sebenarnya segala sesuatu diciptain oleh Dia dan untuk Dia, gak terkecuali kita, kita diciptakan untuk Allah, bukan untuk diri sendiri. jadi Allah menginginkan kita bukan membutuhkan kita. dan untuk menemukan tujuan hidup kita yang sebenarnya mari kita bertanya pada Allah. "Tuhan sebenarnya aku untuk apa?" sering2 aja komunikasi sama Allah, Dia akan kasih bocoran2 tentang tujuan kita masing-masing.
Its mean
1. kita bisa menemukan tujuan hidup kita hanya dari hubungan kita dengan Allah
2. Allah telah memikirkan tujuan kita sebelum kita memikirkan tentang Dia dan tujuan2 kita., kita boleh boleh aja membuat pilihan di dunia ini, tapi tidak untuk tujuan kita, karena yang tahu tujuan kita adalah Dia.
3. Tujuan hidup kita adalah menyangkut tentang hidup untuk kekekalan yang telah dirancang Allah.
marilah kita memulai titip hidup kita bukan dari diri sendiri tapi dari Allah sang pencipta, bahwa hidup kita bukan tentang kita tapi tentang Dia. jadi kita gak usah berpikir, bagaimana Allah menciptakan ini itu, bagaimana Allah bisa memenuhi kebutuhan. Dia adalah Allah segala yagn dirancangNya lebih hebat dari pemikiran kita.
aku pernah sharing dengan seseorang tentang, adakah Tuhan itu? dimana Dia, orang tersebut mengatakan, Tuhan itu gak ada, kalau emang ada dimana Tuhan, emang kamu pernah liat dia ya. trus aku jawab, kami punya iman, dan kami percaya bahwa Tuhan itu ada karena kami merasakanNya, itu lebih besar dari kita percaya sama seseorang, saat seseoran gmengatakan di aberada di pulau seberang, sedang makan atau sebagaimananya, dia hanya mengatakan kepada kita melalui telepon, dan kita percaya, padahal kita gak pernah lihat dia benaran makan gak di situ, dia benaran ada gak di pulau itu, tapi kita tetap percaya, itulah kepercayaan itu, apa kita emang bisa liat tuh orang langsung lg makan, kan enggak dia hanya mengatakan. manusia pendosa aja bisa kita percaya bahwa dia emang sedang melakukan apa yang dia katakan, bukan kah kita lebih bodoh lagi kalau kita gak percaya sama Tuhan saaat Tuhan katakan Dia ada di hati kita saat kita mengundangNya.
orang tersebut juga kurang percaya, lalu dia bilang jika Tuhan emang ada trus Dia dimana? di hatimu? dihati sianu? di hati si ini? berarti kamu mempunyai banyak Tuhan ya? dan bagaimana kamu lahir kalau dulu anak adam dan hawa cuman kain dan habel emang boleh ya bersaudara, dan banyak lagi pertanyaan menjebak yang akan membuat kita jatuh dan kurang percaya sama Tuhan. tapi tetaplah percaya saudara, karena Allah itu adalah Allah sampai kapanpun adalah Allahh, yang kita pikirkan gak sama dengan yang Dia pikirkan, Dia lebih besar dari apapun, bayangin aja kalau Dia yagn ciptain kita, ciptain tempat tinggal kita, ciptain rumitnya galaksi dan lain sebagainya yang sama sekali tidak kita mengerti mengapa kita masih mencari-cari bagaimana kita untuk mengerti, sampaikapanpun kita tidak akan mengerti kalau kita mengandalkan pikiran kita, karena kita hanya titik kecil dari yagn Dia ciptakan yang buta bahkan yang tak mengerti tujuan hidupnya sendiri. bukankah kita terperanjat melihat pelangi, melihat danau yang tidak kering2, melihat gunung yang tidak tergoyahkan, mengapa kita mencari asal usul kita dengan cara mengj=kait2kan logika, bukankah hidup kita sebuah anugrah bukan logika.
percayalah Dia, Dia tetap Allah yagn mampu melakukan apasaja yang Dia inginkan, untungnya Dia selalu menginginkan kebaikan kita, Dia rindu kita kembali kepadaNya, kita milik kepunyaanNya tapi tidak mengenal Dia.
Keep Trust ya temans, Tuhan itu luar biasa gak bisa dipandang dari sisi logika kita, kalau kita bingung mari tanya2 Dia lewat doa. kalau kita kagum mari kita bersyukur lewat doa. Dia selalu ada, untuk memberi kita pemahaman, supaya kita mengenal Dia dan menganggap Dia Bapa, Bapa yagn tak pernah berubah sekarang dan selamanya.
amen
Buku PDL ku pebuh dengan coretan, tulisan tanganku menanggapi bacaan, trus stabilo juga, hahahaha. Soale aku juga susah fokus, tapi waktu aku 'berkomunikasi' dengan Tuhan lewat buku itu, dapet banyak hal lo Ly...!! ^^ Selamat menikmati perjalanan 40 harimu ya Ly ^^
BalasHapusterimakasih nang,:hugs:
BalasHapussemoga berkatnya lebih untuk kedua kalinya,,