Sebenarnya aku tuh termasuk orang
yang apatis yang gam au ambil pusing dengan apa yang sedang orang pusingkan,
tapi sepertinya aku mau berkomentar sikitlah tentang kenaikan bbm (kadangkadang
bolehla ya), aku sih sebenarnya kurang setuju dengan kenaikan bbm, yaialah
berarti semua harga pada naik, harga bedak, harga makanan dan ongkos (ya
ngerasa bgtlah soalnya saya hobi jalan2 :D),
tapi disatu sisi aku sih setuju setuju aja kalau untuk kebaikan mengapa
tidak, ya aku yakin banget kalau kenaikan bbm ini pasti udah dievaluasi gak
asal dibuat, dan pasti untuk kepentingan orang banyak. Kalau aku sih bisanya
cuman komentar aja :D. Ada yang bilang mengapa harga bbm diindo malah naik
padahal diluar negerikan lagi turun, menurut logis (bukan fakta, soalnya jarang
banget nonton tv :p) harga minyak turun di pasar dunia tapi bukan berarti lebih
rendah dipasar duniakan? Nah kemungkinan yang baik akan diadakan penyesuaian
antara harga minyak dunia dan harga minyak di indo, karena jika di indo lebih
murah maka ada kemungkinan penyelundupan minyak dari indo keluar, dan ini pasti
bukan dilakukan oleh orang kecil, pasti orang besar dan berpengaruhlah yakan
yang diuntungkan siapa? Orang besarkan.
Trus alas an kemungkinan lainnya
adalah itu kenaikan harga bbm mau
dialihkan ke kartu pintar dan kartu sehat, oug bgt bagus dong, yang penting
emang tepat sasaran, karena biasanya en sebelumnya ya, banyak benar program
program pemerintah yang dikhususkan buat rakyat kecil, lah tapi kenyataannya
tidak begitu, karna pernah ada tetangga saya, opung-opung udah tua banget, tapi
dia ga dapat tuh BLT (itu jamannya pas ada BLT), nah ada yang hidupnya
terbilang lumayanlah (ga kaya-kaya amat) malah dapat bantuan :D, aku jadi
bingung gimana sih kepala desanya mendata. Tapi itu masih salah satu contoh,
semoga gak ada contoh lainnya. Tapi sekarang aku ga tetanggaan lagi sama opung
itu, ga tau lagi gimana kabar opung itu sekarang. Jadi kalo emang tuh kenaikan
dialihakan ke kartu pintar en akrtu sehat serta tepat sasaran, itukan program
baru jadi perlu dana, lah mungkin salah satu hal yang dapat dilakukan ya
naikkan bbm (asalkan ga lebih tinggi diindokan drpd harga pasar dunia :D). nah
jika kebutuhan pokok (kesehatan dan pendidikan, karena kalo sembako kan bias
dihasilkan dengan wilayah kita yang sebagian besar pertanian/ dari kita untuk
kita) sudah dapat dipenuhi maka tingkat kesejahtaraan rakyat bias ditingkatkan,
mengapa aku cuman mandang dari sisi ininya aja? Ya iya karena Indonesia cukup
kaya dan subur, hanya yang kurang ya sdmnya, sdm yang benar yang kurang bukan
sdm yang pintar aja, nah kalo sdmnya udah dibenari khsuusnya aklaknya, dan
terbentuklah orang-orang yang sehat jasmani dan rohani, cakap ilmu, cakap hati
maka lapangan kerjapun dibuka oleh orang-orang cakap tersebut, ya bukan dalam
bentuk perusahaan aja ya, misalnya pertanian modern, dll.
Sebenarnya mau bbm naik kek, saya rasa hanya
sedikit masyarakat kecil yang ngerasanya banyakan ngerasanya ya orang menengah
keatas, karena banyakan mereka yang menikmati subsidi eh harga bbm murah,
mereka yang punya mobil, mereka yang punya perusahaan dll, orang kecil hanya
sedikit merasakan karena memang udah kejepit kian :p, ya memang sih
ujung-ujungnya mereka bakalanditekan dengan alas an yang diatasnay ditekan
harga dari atas, tapi harga minyak non subsidikan emang udah jauh diatas
subsidi (setelah kenaikan sekarang) nah mereka bilang karna harga bbm naik
biaya produksi jadi naik, lah emang mereka gunain bbm subsidi ya selama ini.
Sebenarnya ada juga yang mana media udah menginformasikan harga bbm bakal naik,
harga kebutuhan pokok udah dinaikkan deluan sama pedagang, atau mungkin sama
tengkulak (kalau petani palingan ikut aja, kalo toke bilang harga naik iya,
kalo toke bilang harga turun juga iya) Jadi kenaikan harga adalah ulah para
pelaku kejahatan pasar, yang kadang-kadang dengar info harga bbm naik, mereka
langsung naikkan harga padahal harga belum naik. Jadi jika emang harga bbm
naik, oke oke aja asalkan diperhatikan buat masyarakat yang benar benar miskin,
yang hanya mengandalkan tenaga (buruh kasar), gak punya lahan dan modal.